Kejadian Pasien Bunuh Diri, RSUD Majenang Sudah Tempuh SOP Pelayanan
Cilacap (PI) – Pasien rawat inap RSUD Majenang diduga aral dengan penyakitnya nekad melakukan bunuh diri. Pasien (Tn.P) warga Ds.Madura RT.01/06 Wanareja dirawat sejak 3 Maret 2020 di ruang Perawatan Melati.
Sehari setelah dirawat, sekira pukul 21.15 WIB, Pasien Tn.P (44 th) terlihat duduk di kursi roda di teras belakang ruangan perawatan dan terlihat gelisah, namun setelah dibujuk oleh perawat akhirnya pasien mau masuk ke ruangan dan istirahat di tempat tidur.
Entah apa yang menghantui pikirannya, pada pukul 22.45 WIB, pasien sudah kembali berada di kursi roda di teras belakang, sempat dibujuk untuk kembali ke ruangan perawatan untuk istirahat tidur tetapi pasien menolak.
Pada Pkl.01.30 WIB perawat ruangan dan security memeriksa keadaan ruangan perawatan dan masih mendapati pasien tersebut duduk di kursi roda di teras belakang, dibujuk kembali masuk ke ruangan perawatan untuk istirahat tidur tetapi pasien tetap menolak dan tetap ingin duduk dan berada di teras belakang saja.
Pkl. 02.00 WIB ketika perawat mengganti infus pasien yang lain masih melihat Tn.P duduk dikursi roda di teras belakang. Pkl. 02.20 WIB dokter dan perawat IGD menerima laporan dari penunggu pasien bahwa ada pasien yang telah melakukan bunuh diri.
Ketika sampai di TKP (teras belakang R. Melati) didapatkan Tn.P sudah berada dipelukan istrinya yang sedang menangis, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan hasilnya sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi pada Tn.P (Gerak pernafasan tidak ada, nadi tak teraba lagi, pupil mata melebar maksimal, terdapat feses/kotoran pada anus dan pemeriksaan EKG yang hasilnya negatif). Setelah dinyatakan meninggal kemudian dibawa ke IPJ untuk dilakukan perawatan jenazah.
Humas RSUD Majenang, H. Adi Tatang Sunarya, MH ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut dan sudah dilaporkan ke Polsek Majenang.
Menurutnya, pihak rumah sakit telah maksimal menangani pasien tersebut sesuai dengan SOP. Bahkan perawat sudah berulangkali memperingatkan jangan keluar dari kamar dan pengawasan security juga sudah maksimal.
“Padahal ada dari keluarga korban yang menunggu pasien. Namun pada saat kejadian semua tertidur dari pihak keluarga,” ungkapnya. *(Nana Suherna)