Oknum Kemenag Cianjur Diduga Palsukan Data BOP Pondok Pesantren
CIANJUR (PI) – Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Pondok Pesantren/Santri TA 2020 yang diterima oleh masing-masing Pondok Pesantren di Kabupaten Cianjur banyak keganjilan. Disinyalir ada pihak atau oknum tertentu yang dengan sengaja memanfaatkan keadaan dan merekayasa data untuk meraup keuntungan pribadi.
Seperti yang terjadi di Kp Cibakom RT.02/6 Desa Mulyasari Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Menurut Data Penerima BOP, ada Pondok Pesantren di Desa itu yang mendapat BOP dengan mengaku memiliki santri sebanyak 200 orang. Namun kenyataannya setelah di survey ke lokasi tidak ada santrinya bahkan Pondok Pesantrennya pun tidak ada.
Menurut keterangan masyarakat, di sini tidak ada Pondok Pesantren (Ponpes). “Saya di sini sebagai warga masyarakat yang sudah lama tidak ada yang namanya ponpes tersebut yang ada ini hanya Majlis Ta’lim,” jelasnya.
Ketika diwawancarai wartawan Pelita Investigasi di lapangan, Ponpes Miftahul Khoer yang dipimpin Ketua Ponpes Asep Kamaludin, Sekertaris Siti Soliah dan Bendaharanya O Romlah istrinya, Ponpes yang berlokasi di Kp Cibakom RT02/6 Desa Mulyasari Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Jawa Barat mengaku mendapatkan anggaran bantuan (BOP) pondok pesantren sebesar Rp50.000.000- (Lima puluh juta rupiah).
Dikatakan Asep Kamaludin, ketika mencairkan bantuan operasional (BOP) santri di Bank BNI Cianjur sebesar Rp50.000.000 (50 Juta Rupiah) langsung “disabet” oleh oknum PD Pontren Kemenag Cianjur (Drs. H. Tavip Supriyadi, MSi.) sebesar Rp.25.000.000 (25 Juta Rupiah) dengan alasan ini usulan saya dan bawaan saya sekaligus untuk anggaran pembuatan SPJ, ini hanya untuk menjebolkan anggaran pemerintah karena ponpes tersebut tidak ada yang ada hanya Majlis Ta’lim dan PAUD.
Kuat dugaan, ini sudah direncanakan antara Pimpinan Ponpes dan PD Pontren Kemenag Cianjur. Kalau pengajuan bantuan santri nanti sudah cair kita bagi hasil nyantanya ini terbukti dibelah samangka.
Permasalahan ini terkuak saat wartawan Pelita Investigasi wawancara dengan Asep selaku Pimpinan Ponpes Miftahul Khoer. Ia menjadi bingung menjawab pertanyaan wartawan dan bermuka merah secara tidak langsung mengakui tapi malu untuk diucapkan karena sudah terbukti berbuat bohong. Tapi kata Asep, segala sesuatunya ditanggung sama Pak Kasi PD Pontren Tavip Supriyadi.
Ketika dipertanyakan kepada Kasi PD Potren Kemenag Cianjur, Tavip Supriyadi, terkait dengan adanya pemotongan dana BOP Santri mengelak. “Sumpah setinggi langit, Demi Alloh saya tidak pernah motong dana itu, mana buktinya,” jawab Tavif seolah-seolah tidak pernah melakukan kesalahan dan ia pintar bersilat lidah juga suka jago ngumpet ini.
Praktisi Pendidikan yang enggan disebut namanya mengatakan, sudah jelas terbukti ada pengakuan dari penerima bantuan yang tidak ada ponpesnya. “Ini sudah merugikan uang negara dan uang rakyat makanya Asep nyanyi, masih juga membantah,” tegasnya.
“Bantuan BOP ini harus digunakan sebagaimana dijelaskan dalam Petunjuk Teknik (Juknis) dana bantuan ini tanpa ada potongan apa pun,” pungkasnya. (Samsul)