Suara Hati Sekolah Pingiran Terhadap Pelaksanaan ANBK SD
Jember-PI. 17 November 2021. ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah .
Mutu satuan pendidikan akan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi dan karakter), kualitas proses belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Hasil penulusuran pelaksanaan ANBK di Kabupaten Jember yang dilaksanakan tanggal 15 sd 18 November 2021 antara lain penyediaan sarana komputer yang berbeda pada tiap sekolah tergantung jumlah siswa dan kemampuan sekolah menyediakan perangkatnya karena sumber anggaran yang digunakan berasal dari anggaran BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Kepala sekolah SDN Jember Kidul 04 Kaliwates, *Ahmad Hasan Husaini,SPd.MPd*
kepada Jurnalis Pelita Investigasi menjelaskan pelaksanaan ANBK disekolahnya diikuti oleh siswa kelas 5 sejumlah 10 siswa yang dibagi 2 sesi yaitu jam 08.00 sd 10.35 WIB dan jam 13.00 sd 15.35 WIB dengan jumlah perangkat komputer sebanyak 10 buah dan siswa cadangan sejumlah 5 siswa. Adapun hari pertama sesi 1 dan 2 ANBK merupakan *Literasi* untuk mengukur literasi membaca dengan durasi 155 menit sedangkan besuknya *Numerasi* sebagai hasil belajar Kognitif. Ungkap Hasan Husaini.
Dilain tempat *Sugeng Ariyanto,SPd* Kepala Sekolah SDN Sempusari 01 Kaliwates mengatakan bahwa disekolahnya pelaksanaan ANBK menyediakan perangkat komputer sejumlah 15 dimana pada sesi 1 siswa yang ikut 15 siswa, sesi kedua 15 siswa dengan jumlah siswa cadangan 5 siswa.
Di kecamatan lainnya yaitu Kalisat, KS SDN Ajung 2 Kalisat *Budi Gunawan,SPd.MM* mengatan bahwa sekolahnya pada pelaksanaan ANBK tahun ini menyediakan perangkat komputer sejumlah 7 buah sesuai kemampuan sekolah dan jumlah siswanya.
Kisah sedih pelaksanaan ANBK tahun 2021 dikisahkan oleh KS diwilayah pinggiran seperti Ledokombo, Sumberjambe yang muridnya dibawah 100 siswa dan jangkauan internet yang bermasalah.
Salah satu KS SDN pinggiran yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan untuk pelaksanaan ANBK terpaksa hutang kepada KPN karena anggaran BOS yang ada tidak cukup. Anggaran BOS yang ada hanya 10 juta sedangkan pengadaan perangkat komputer senilai 20 juta, terpaksa saya hutang ke KPN. ungkapnya.
Permasalahan lainnya adalah permasalahan instalasi menginstal server untuk bisa masuk ke sistem ANBK Pusat. Untuk biaya programmernya, apalagi proses instalnya sering bermasalah dimana pada waktu instal tidak boleh ada virus dan anti virusnya. Biaya pelaksanaan ANBK ini cukup besar, bagi sekolah yang jumlah muridnya besar gak masalah tapi bagi kami sekolah pinggiran yang jumlah muridnya dibawah 100 jelas pusing belum lagi dana BOS untuk membayar GTT PTT yang belum ber-SK Bupati. Seharusnya pelaksanaan ANBK ini terutama pengadaan server dibantu dana khusus diluar dana BOS. Ungkap KS yang namanya untuk dirahasiakan.L” (ukman Hakim).