Workshop Penerapan Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Di Era Digital Global
Jember-(PI).Bertempat di aula kantor ex UPTD Pendidikan Kecamatan Sukorambi Jl.Hiu Sukorambi berlangsung kegiatan Workshop Penerapan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara di era digital global dan sekaligus launching Senam Guru Penggerak memperingati HGN dan Ulang Tahun PGRI yang ke 76. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PGRI yang dipimpin Halifah,SPd. Dilanjutkan sambutan Ketua PGRI Sukorambi Agus Sugiharso,SPd, sambutan Koorwas Sukorambi Ruskanar Bambang Priyanto,MPd sekaligus membuka resmi acara workshop kemudian launching senam guru penggerak dan ditutup dengan doa oleh Muniri,SPd.
Ketua PGRI Cabang Sukorambi Agus Sugiharso,SPd selaku ketua Panitia kepada jurnalis Pelita Investigasi mengungkapkan tujuan diadakannya workshop Penerapan Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara diera Digital Global antara lain : meningkatkan wawasan falsafah pendidikan pemikiran ajaran Ki Hadjar Dewantara, meningkatkan pengetahuan guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran diera digital, meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan media pembelajaran digital dengan menggunakan komputer dan meningkatkan kerjasama antar guru secara global. Ungkap Agus Sugiharso.
Ditempat yang sama koorwas Kecamatan Sukorambi Ruskanar Bambang Priyanto,MPd mengharapkan dampak kegiatan workshop ini mampu lebih memaksimalkan penggunaan IT, ilmu yang didapat langsung diterapkan jangan ditunda-tunda dalam pembelajaran. Efek kegiatan guru penggerak tidak hanya disekolah masing-masing tetapi diimbaskan pada guru yang lain sehingga pergerakan ini menjadi masif dalam pemanfaatan IT untuk pembelajaran yang lebih menarik siswa. Ungkap Bambang Priyanto.
Lebih lanjut Ruskanar Bambang Priyanto,MPd mengungkapkan Guru profesional tidak cukup hanya knowledge saja, tetapi sikap dan mentalnya harus bagus dengan mempedomani ajaran Ki Hadjar Dewantara. Guru harus TUT WURI HANDAYANI yaitu dibelakang mampu memberikan dorongan dan arahan pada siswa agar jalannya terarah. ING MADYA MANGUN KARSA yaitu mampu memberikan ide membangun kekuatan,semangat dan prakarsa sehingga siswa mendapatkan pencerahan. ING NGARSO SUNG TULODO, ini yang paling berat karena guru ketika didepan harus mampu memberi contoh teladan dalam segala aspek sehingga ditiru oleh siswa. Pungkas Bambang Priyanto.
Sedangkan Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Sunawan,SPd.MPd yang memberikan materi Program Pendidikan Guru Penggerak mengungkapkan Guru Penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan menjadi pemimpin pendidikan dimasa depan yang mewujudkan generasi unggul Indonesia. Pungkas Sunawan.”(Lukman Hakim).