Batuan Kementrian Pertanian di Kabupaten Subang, Diduga dijdikan Ajang KKN Kelompok Tani Kmp Ciwangun Desa Cipunagara
Subang-(PI).Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan anggaran bantuan dari pemerintah pusat dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan karena pandemi berdampak pada multisektor, sedangkan pemenuhan kebutuhan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia mutlak dipenuhi.
Untuk itu, Kementan melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) menyalurkan anggaran bantuan, salah satunya dengan pengembangan jalan akses pertanian. Adapun, pengembangan ini dilakukan untuk mengedepankan perputaran roda ekonomi masyarakat, terutama petani, dengan pengupayaan tenaga kerja padat karya.
Namun lagi lagi polemik menghantam nama kabupaten Subang yang sudah beberapa kali para pejabat pemerintahan Subang tersandung kasus korupsi, sudah terbukti tiga pemimpin orang no 1 di kabupaten Subang di OTT KPK,
Untuk program ini, Kementan melalui dinas pertanian kabupaten, menyasar beberapa kelompok tani (gapoktan) di Kabupaten Subang Jawa Barat yang disebut program Uplend Manggis, untuk menerima bantuan pembuatan jalan usaha tani ( JUT ) Penyaluran bantuan tersebut seperti yang diberikan kepada Gapoktan kampung Ciwangun Desa Cipunagara Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.
Berdasarkan informasi dari masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya anggaran yang di gelontorkan dari dinas Pertanian untuk pembangunan jalan Ciwangun desa Cipunagara Kurang lebih Rp 500.000.000, angaran tersebut untuk pekerjaan jalan Ciwangun Rp,325.000.000, untuk peningkatan jalan sepanjang 300 meter. dan sisanya Rp.175.000.000, untuk pembangunan pipahnisasi.
Lanjut bahwa anggaran bantuan dari Dinas pertanian untuk kampung Ciwangun desa Cipunagara di duga di jadikan ajang korupsi Kolusi dan Nepotisme/KKN ketua kelompok tani inisial DI, Sekertaris inisial AG dan bendahara inisial AP. Karna anggaran Rp. 325,000,000 dibuat untuk pengecoran rambat beton dengan ukuran panjang 300 mtr, lebar 2 mtr , tebal 7,5 cm.’Ucapnya.
Dengan adanya aduan dari warga kampung Ciwangun kepada media Pelita investigasi, team PI mencoba mengkofirmasi melalui telpon seluler/WA kepada bendahara kelopok tani, Sampai berita ini turun ketua sekertaris, bendahara kelompok tani kampung ciwangun desa Cipunagara kecamatan Cisalak kabupaten Subang belum bisa memberikan keterangn kepada awak media.
Menyikapi hal tersebut Humas Lembaga Swadaya Masyarakat LSM KPAHN Yayat menuturkan, kami sebagai sosial kotrol mengecam keras kepada oknum-oknum ketua, bendahara dan sekertaris kelompok tani kmp Ciwangun desa Cipunagara kecamatan Cisalak. yang seharusnya dimangpaatkan untuk kesejahteraan msyarakat dan ini malah menabrak aturan pemerintah, seperti pekerja yang seharusnya pekerja dibayar sesuai HOK kabupaten, malah dibayar di bawah HOK.
Lanjut Standar harga beton pablikasi K 350 harga perkubiknya Rp 1jt, Jadi untuk volume beton pekerjaan jalan axses pertanian kampung Ciwangun desa Cipunegara tersebut hanya 42 kubik untuk ukuraan P, 300 X 2 mtr L, X 7,3 TBL biaya anggaran nya hanya mengabiskan Rp 42.000.000. Tambah ongkos kerja harian kalau perorang Rp 100.000, sesuai UMK perhari 20 0rang satu harinya 2jt, kali 25 hari Rp 50.000.000. jadi total anggaran untuk pekerjaan jalan tersebut biayanya kurang lebih Rp 100.000.000, apalagi pekerja di bayar Rp 20.000 sampai 30, 000 perorangnya setiap hari.