Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Cikampek Karawang Diduga Minta Jatah Uang Parkir Ke Warga Pengelola
Karawang-(PI). Ada dugaan pungutan liar (pungli) lahan parkir di UPT SMK Muhammadiyah Satu Cikampek Karawang. Diduga, pihak sekolah meminta bagian pada warga sekitar, yang membuka lahan parkir bagi siswa SMK Muhamadiyah.
warga sekitar menyediakan lahan parkir, bagi siswa yang membawa kendaraan bemotor. Di lahan parkir ini lah, diduga pihak sekolah meminta jatah uang parkir, yang diambil tiap bulannya dari pengelola.
Warga yang juga pengelola parkiran yang suka disebut nama samarannya Mustofa mengatakan kepada awak media pihak sekolah meminta jatah 35 persen per motor. Tiap harinya, sekitar 60 motor yang parkir di area tersebut.
Dia juga menyebut, tiap bulan, pihak sekolah datang untuk menagih jatah uang parkir ke warga yang mengelola. “Diambilnya tiap bulan, tapi besarannya dihitung per hari, sekitar sekian ribu rupiah,” ungkap Mustofa, sembari menyodorkan surat-surat dokumen resmi lahan parkiran, Kamis (27/07/2023).
Lebih lanjut, Mustofa mengungkapkan, saat ini terdapat tiga lahan parkir di sekitar sekolah. Rencananya, akan ada penambahan dengan dibuka satu lahan parkir lagi. Dia menuturkan, semuanya menggunakan sistem serupa, yakni terdapat setoran ke pihak sekolah.
“Ada dibuka lagi di selatan (parkiran), sistemnya akan sama juga, pihak sekolah ya akan minta bagian. Maksud saya, ini kan lahan warga, ngapain sekolahan ikut cawe-cawe mau ada audit, masa parkiran warga mau diaudit, urusan parkir ya urusan warga, apalagi saya kan ada surat-surat lengkap dari desa dan kecamatan,” imbuhnya.
Mustofa mengaku, lantaran mengungkapkan keresahannya tersebut, ia mendapat perlakuan diskriminatif dari pihak sekolah. Dia menyebut, pihak sekolah akan berikan SP (surat peringatan) terhadap siswa yang parkir di tempat mustopa. Hal ini menyebabkan, banyak wali murid yang melarang anaknya untuk parkir di lahan milik Mustofa. “Orang tua murid kan pasti melarang anaknya, kalau dengar kabar seperti itu,” jelasnya.
Sampai berita ini tayangkan pihak sekolah belum bisa ditemui untuk diminta keterangannya. (Tim)
Bersambung …………..