Berita TerbaruDaerahHukum & KriminalSeni Budaya dan Pariwisata

Lantik Praja, Mendagri Tito Ingatkan Tak Ada Lagi Kekerasan di IPDN

Sumedang – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melantik ribuan Praja Muda Insititut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Tito mengingatkan tak ada lagi kekerasan dari senior kepada junior di kampus IPDN.
Upacara pelantikan tersebut digelar di kampus IPDN di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). Tito bertindak sebagai inspektur upacara dalam kegiatan tersebut.

Tito mengatakan para Praja IPDN ini sudah mengikuti serangkaian tes seleksi masuk IPDN. Mereka digembleng melalui tes teori maupun tes fisik semi militerisme.

“Kalau ada kurikulum dalam pelatihan dan pendidikan ini yang berwarna militer tidak berarti diarahkan ke budaya militerisme. Budaya militerisme bukan buruk, tapi ada bagusnya diterapkan seperti kedisiplinan, kebersihan, kesetiaan kepada negara dan tiang-tiang negara seperti pancasila, UUD 45 hingga NKRI. Tapi jangan kemudian over menjadi seperti betul-betul militer. Seperti contohnya kekerasan,” ucap Tito saat berpidato di hadapan calon praja.
Tito menyatakan kerap mendengar adanya kekerasan di kampus IPDN dari senior kepada junior. Eks Kapolri ini mengingatkan agar hal itu tidak terjadi lagi saat ini.

Tito lantas menceritakan mengenai pengalamannya sekolah di akademi kepolisian dan di beberapa pendidikan baik di Indonesia atau di luar negeri. Menurut Tito, tidak ada budaya kekerasan di luar negeri.

“Saya beberapa kali melihat kekerasan senior ke junior pukul memukul masih terjadi, ini tidak boleh terjadi. Saya memahami apa yang ada dalam seluk beluk korps Praja senior junior. Dengan alasan dibina, itu tidak ada gunanya. Itu hanya balas dendam senior ke junior,” kata Tito.

Tito menegaskan akan mengambil tindakan tegas bila terjadi kekerasan di lingkungan kampus IPDN. Bahkan Jenderal purnawirawan Polri tersebut tak segan memproses secara pidana.

“Saya akan ambil tindakan tegas dan keras kalau terjadi kekerasan. Kalau ada salah, tindakan fisik seperti push up, squat jump, fina. Tapi tidak kekerasan, apalagi berlebihan dan menimbulkan cacat apalagi meninggal dunia, pasti kita akan pidanakan,” tuturnya.

Tito menambahkan IPDN merupakan kampus penggerak revolusi mental. Dia berharap IPDN mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang berdiri di garda terdepan untuk mengabdi dan melayani masyarakat.

“IPDN kampus penggerak revolusi mental yang harus berdiri di garis depan menghadirkan kader yang memiliki mental yang baik, mengabdi dan melayani rakyat, bukan penguasa. Memiliki wawasan akademik dan kecerdasan kuat,” katanya.

Dalam kegiatan ini, ada 1.608 calon Praja yang dilantik menjadi Praja muda IPDN. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.

“Jangan sia-siakan kesempatan ini paling tidak dengan bergabung, kenalan satu sama lain untuk bisa mengenal Indonesia karena bisa bersahabat dengan teman-teman dari seluruh penjuru Indonesia,” ucap Tito. (dir/ern)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button