Daerah

Dana PIP ,BOS SMPN 1 Made , Diduga Dijadikan Ajang KKN

Cianjur-(PI).  Berbagai macam cara yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah di dunia pendidikan, dengan cara mengeruk hak siswa siswi yang katagori kurang mampu/miskin melalui program Indonesia pintar (PIP)demi untuk mememperkaya diri sendiri atau golongan hal apa pun telah dilakukan walaupun bertentangan dengan undang undang tindak pidana korupsi,diduga oknum guru atau kepala sekolah yang tergiur untuk menggasab bantuan siswa kurang mampu sangatlah tidak berprikemanusiaan atau mental yang bejat, sosok guru seperti itu bukan mencerminkan seorang pendidik,melainkan sikap sipat yang tidak terpuji/buruk atau koruptor sebab sangat jelas hal tersebut merugikan keuangan negara.

Disaat awak media pelita investigasi  melakukan komfirmasi ke Kepala Sekolah  SMPN 1 Mande Supriadi S,SO Mpd  kec Mande kabupaten cianjur Jawa barat kami bertemu kepala sekolah asep di ruangannya, sewaktu di wawancarai program Indonesia pintar tahun 2021,2022 jumlahnya dibawah 100 tetapi pada paska covid 19 tahun 2020 sangat pantastik sebanyak 777  dengan nilai uang Rp 475.875.000 dengan cara pengambilan dikolektip oleh pihak sekolah, dan jumlah di dapodik sangat berbeda keterangan Asep 1050 siswa tetapi yg dilaporkan ke dapodik sebanyak laki laki 718 perempuan 751 jumlah 1469 sangat jelas bahwa adanya mar’up siswa.

Kami bersama team awak media memperlihatkan data dari Kemendikbud program Indonesia pintar pada tahun 2020, 2021, 2022 kepada Asep namun,Asep tidak berkomentar apaupun hanya diam saja.

Kami bersama team awak media tidak berhenti sampe disitu,kami terus mencoba menelusuri ke pihak bank BRI untuk meminta tanggapan tentang program Indonesia pintar (PIP), namun sangat disayangkan pihak BRI berbelat Belit, alasan bahwa petugas Bansos yang menangani PIP tidak di tempat ,kalau ke kepala bank atau humas harus ada surat resmi untuk bertemu.Ucapnya.

Menurut keterangan Asep pencairan dana BOS ditahap Tiga di Tahun 2022 di anggaran 30% sebesar Rp, 489,390.000,00 salah satu pengalokasian :

1.pengembangan perpustakaan Rp.120.138.700 itu apa yang di kembangkan sementara itu tidak ada

2.kegiatan exyrakurikuler Rp.38.285.000 rupiah mana itu tidak ada tidak jelas

3.pemeliharan sarana prasarana Rp.8.490.000 itu tida ada realisasi pelaksanaan perawatan ,nyatanya pintu WC juga yang ruksak sama sekali tidak ada perbaikan dan atap sekolah tidak ada perawatan.

4.untuk pembayaran guru honor yang 50% itu juga tidak tepat     realisasinya dari data laporan pertanggung jawaban 2022 di     tahap 3 sebesar 267.920.000 itu tidak terserap semuanya ,hanya  yang terserap 244.695.000 jadi masih ada anggaran yang diduga nyiluman Rp.23.235.000, belum di alokasikan ,akan tetapi di laporan spj di tahap tiga tertuang banyak kejanggalan di duga Kepsek membuat spj palsu atau spj asal2am ,ketika di pertanyakan jawabanya lucu, saya tidak tau itu karena saya mengikuti RKAS yang sebelumnya katanya,,”pungkasnya.(samsul).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button