Pentingnya Pendidikan Multikultural pada Lembaga Pendidikan Formal
BREBES (pelitainvestigasi.com) – Saat sekarang generasi kita mengalami keterputusan dengan idiologi pendidikan yang dibangun oleh pada foundhing fathers negara Republik Indonesia. Termasuk tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara yang mengajarkan nilai multikultural dalamu kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut disampaikan DR H Imam Ghazali, MA pada hari Senin, 20 November 2023 saat menerima Akhmad Sururi (Kepala MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa) di ruang kerjaanya.
Menurut Kasi Penma Kemenag Kab Brebes, pendidikan multikultural sangat penting untuk diterapkan pada lembaga pendidikan formal. Era disrupsi pasca pandemi mendorong lembaga pendidikan formal untuk lebih memperhatikan penerapan pendidikan multikultura. Hal ini yang bisa meminimalisir tingkat radikalisme atas nama agama dan tindakan kriminal dikalangan pelajar.
Melalui pendidikan multikultural inilah peserta didik di lembaga pendidikan formal bisa saling menghargai dan memiliki sikap toleransi dan moderat. Ini harus kita tanamkan kepada peserta didik kita agar menjadi generasi yang berakhlakul karimah, lanjut Imam Ghazali.
Doktor lulusan Perguruan Tinggi Islam Negeri Cirebon yang telah diwisuda beberapa waktu yang lalu melakukan penelitian untuk karya desertasinya dengan mengangkat tema “Pendidikan Multikulturalisme Menurut Tokoh NU dan Muhamadiyah”. Beliau menyampaikan bahwa NU dan Muhamadiyah sebagai pilar bangsa sangat berperan penting dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural.
Bagi NU dengan komunitas Pesantren sarat dengan kajian kitab kuning. Saya terinspirasi dari kitab karya Hujatul Islam Imam Ghazali dalam melakukan penelitian tentang pendidikan multikulturalisme. Kebetulan riset saya di lembaga pendidikan Ma’ arif NU.
Kitab “Ayuhal Walad” menjadi rujukan pendidikan multikulturalisme. Lebih dari itu pemikiran Gus Dur tentang Pluralisme juga menjadi landasan berfikir saya dalam menyelesaikan desertasi yang beberapa bulan lagi akan segera terbit menjadi buku. Sedang menunggu tanda tanya Gus Men, panggilan akrabnya Menteri Agama RI, kata Kasi Penma. *(Red)
Editor : Elisa Nurasri