Diduga Dilindungi Oknum! Penjualan Tramadol Ilegal Marak di Subang, APH Bungkam

SUBANG (PI) – Penjualan obat keras Tramadol tanpa izin resmi apotek marak terjadi di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Subang. Obat tersebut dijajakan secara terang-terangan di warung-warung kecil, tanpa rasa takut terhadap hukum.
Mirisnya, dari hasil investigasi awak media bersama LSM GAMPIL, terungkap bahwa para penjual mengaku tidak takut diberitakan maupun ditindak. Mereka bahkan menyebut telah “berkoordinasi” dengan aparat penegak hukum (APH) setempat.
“Sok atuh mau diberitakan juga, kami gak takut. Kami sudah koordinasi kok dengan APH,” ujar salah satu penjaga warung penjual Tramadol.
Pernyataan itu memperkuat dugaan bahwa ada pembiaran, bahkan perlindungan, dari pihak aparat terhadap praktik ilegal tersebut.
Ketika tim mengonfirmasi ke Polsek Pagaden, pihaknya menyatakan tidak dapat bertindak tanpa instruksi dari Polres atau KBO Satnarkoba Polres Subang.
“Kami tidak bisa bertindak sendiri, silakan datangi dulu KBO Satnarkoba di Polres,” ungkap salah satu anggota Polsek Pagaden.
Namun saat tim menemui langsung KBO Satnarkoba Polres Subang, jawaban yang diterima justru terkesan menghindar.
“Jangan langsung lapor ke Kapolres, saya yang jadi malu. Kamipun akan bertindak,” ujarnya tanpa menjelaskan secara konkret langkah penindakan yang dimaksud.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, fakta di lapangan menunjukkan bahwa warung-warung penjual Tramadol ilegal masih bebas beroperasi. Tidak terlihat adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum.
Situasi ini menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat. Mereka mempertanyakan keseriusan dan integritas APH, khususnya Polres Subang, dalam menindak peredaran obat keras tanpa izin yang bisa membahayakan generasi muda.
LSM GAMPIL menyayangkan sikap acuh aparat dan mendesak agar Kapolda Jawa Barat turun langsung untuk membersihkan dugaan praktik pembiaran dan perlindungan terhadap jaringan penjual Tramadol ilegal di Subang.
“Jika benar ada oknum yang melindungi, ini sudah masuk ranah pidana. Negara tidak boleh kalah oleh mafia obat!” tegas salah satu aktivis GAMPIL. (Tim)