Bandung barat ( PI). Suhardi yang menjabat Kepala Desa Sirnajaya Kecamatan Gunguhalau kabupaten Bandung Barat di Duga tidak Menganggarkan Dana Stunting dari Dana Desa ( DD).
Hal ini di ungkapkan oleh Bendahara Desa Azis Zein Muslim secara trang2an Kepada wartawan pelita investigasi ketika di pertanyakan terkait Anggaran Stunting Katanya sama sekali tidak di Anggarkan Alasanya di sini sudah tidak ada terpapar Stunting,di singgung terkait dengan anggaran tersebut di kemanakan di Alihkanya ,Azis menjawab katanya di satukan dengan ketahanan pangan ujarnya “
Lebih lanjut di singgung terkait Anggaran Ketahanan pangan Hewani dan Nabati 20% dari Anggaran dana Desa kurang lebih Rp.1.700.000.000 ( satu miliar tujuh ratus juta rupiah ) berarti sekitar 340.000.000 ( tiga ratus juta rupiah pembelanjaan Kambing sebanya 175 di bagi 25 RW di tambah 5 pejantan harga / ekor 1.600.000 rupiah jumlah Rp.40.000.000 juta rupiah trus pejanten 5 ekor harga 3.000.000 rupiah = 15.000.000 rupiah jumlah keseluruhan 55.000.000 juta rupiah ,ini masih ada sisa 385.000.000 ( dua ratus delapan pilih lima juta rupiah )di duga anggaran 20% untuk Ketahanan pangan di gondol kades Suhardi ,Juga Azis menambahkan Domba tersebut ada yang meninggal tiga ekor katanya ,akan tetapi ada informasi menuturkan dari Masyarakat bukan meninggal tapi tidak di belikan semua ke Kambing ” tuturnya
Hal ini ketika Mau di komfirmasikan Kepada Suhardi selaku juragan Kepala Desa tidak Ketemu atau mangkir ,informasi dari Anak buahnya iya sedang keluar,diduga Kades mencari kesempatan dan kesempitan mengkorupai uang rakyat dari dana Stunting dan anggaran Ketahan pangan hewani dan Nabati karena Nabatinya tidak ada kata Azis saat di konfirmasi di rumahnya akan tetapi sudah melanggar Perpres 104 TA 2021 dan Azis sebagai bendahar desa hanya di libatkan untuk mengambil uang saja dan hanya megang keuangan Des Rp.10.000.000 juta rupiah sisanya semua di pegang oleh Kades Suhardi saya hanya di jadikan boneka saja pungkasnya ( Samsul )
