Daerah

* Aplikasi OSS RBA, permudah pelayanan perizinan.

Sumedang-(PI).Terkait dengan Implementasi Online single submission (OSS) berbasis resiko atau Risk Based Approach (RBA) di Kabupaten Sumedang menurut Kabid pelayanan perijinan dan mpp pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP ), Kabupaten Sumedang Enang Lukman Hakim mengatakan, bahwa OSS diberikan kemudahan oleh pemerintah pusat terkait perijinan yang berdasarkan pada resiko.

Yakni Ada resiko rendah,non resiko dan resiko tinggi, untuk resiko rendah usahanya tidak ada ijin lagi kecuali untuk resiko tinggi, menengah rendah cukup NIB dan tidak perlu di perifikasi yang memperivikasinya dari kementerian investasi,untuk resiko menengah tinggi yakni terbit NIB dan sertifikasi standar yang harus di ferivikasi oleh dinas.tuturnya.Kamis 19/5/2022.

lanjut dia,Bagaimana cara memilah resiko rendah, menengah,dan tinggi ada kunci di aplikasi OSS RBA yang berdasarkan kalisifikasi baku lapangan usaha atau KBRI yang dikeluarkan oleh badan usaha statistik.

*Jadi kita tidak bisa memilih aplikasi sesukanya tapi sudah dikunci oleh Aplikasi, jika resiko tinggi baru ada NIB dan Ijin,contoh Apotek termasuk resiko tinggi karena jual obat obatan.

” Sampai saat ini yang sudah masuk daftar NiB dalam waktu lima bulan 1500, dimana kita juga terus gejot para aparatur desa untuk jadi operator seluruh kabupaten Sumedang,bahkan sekarang dalam satu hari sudah mencapai 31 ribu enam ratus hanya dalam satu hari.dan semuanya sudah tercatat di kementerian investasi. tuturnya

kata dia,terkait kendala yang dialami,sudah tentu pasti ada,namanya aplikaai secara Nasional,yang diterapkan dari sabang sampai meroke semua wilayah di Indonesia, di arahkan untuk ijin usaha melalui aplikasi OSS RBA ini,

dan untuk inovasi yang kita lakukan bukan menciptakan aplikasi baru,melainkan bagaimana untuk bisa mengkomunikasikan kemudahan yang ada dipemerintah pusat,dengan kebijakan pemerintah daerah,agar sampai kemasyarakat.dan buktinya sudah nyata,yang tadinya dalam 5 bulan hanya 1500 yang mengakses,justru sekarang sudah mencapai 31ribu akses data.

dari data yang terakses berjumlah 31 ribu,sekarang sedang di pilah-pilah oleh pak kadis beserta jajaran disinj,yang selanjutnya akan didistribusikan dan didorong ke Bapenda terkait dengan peningkatan potensi PAD,

” dan data yang terkumpul tidak dijadikan data mati,tapi sudah didorong karena ini menyangkut IMBnya,dan terus bergerak,inipun bukan tugas DPMPTSP saja, melainkan kerja bersama Kabupaten sumedang dalam mendorong pengendaliaan UMKM.pungkasnya.( Suhaya & yana ).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button