Garut-(PI). Sarip dari Tokoh penggiat Aliansi Media Kabupaten Garut . menyesalkan masih ditemukannya bangunan sekolah rusak di tengah Kabupaten Garut tersebut Sarip sebagai tokoh penggiat Aliansi media Garut itu mengatakan, bangunan SMPN1 Cihurip kecamatan Cihurip kabupaten Garut sudah bisa dianggap tidak layak. Hal itu karena, pada ruang kelas ditemukan kerusakan cukup parah seperti sejumlah atap ruang kelas jebol, kayu kusen keropos hingga lantai keramik pecah. Kondisi kerusakan tersebut, kata dia, membuat siswa dan guru tidak nyaman.Lanjut Sarip Kalau saya lihat bangunannya SMPN1 Cihurip sudah tidak layak digunakan. bahkan ada juga plafon yang membahayakan anak-anak didik yang lagi belajar, makanya kami sagat prihatin ,” kata Sarip kepada wartawan media Pelita Investigasi.
Menurut wakil kepala sekolah SMPN1 Cihurip Atis Sutisna s,pd dan Komitenya bahwa penggajuan dari pihak sekolah ke pihak dinas pendidikan kabupaten Garut sudah beberapa kali, supaya SMPN1 Garut dapat bantuan untuk Rehabilitasi bangunan gedung sekolah. Kami sangat haatirdengan keadaan bangunan sekolah kami yang memprihatinkan. “ucapnya.
Tokoh masyarakat dan beberapa pihak menyayangkan atas kurangnya perhatian pemerintahan kabupaten Garut terutama Pejabat Dinas Pendidikan. karena kami nilai seolah-olah pemerintah kabupaten Garut tidak respon terhadap aduan masyarakat apa yang diusulkan oleh pihak sekolah SMPN1 Cihurip, apakah pemerintah menunggu ruang ambruk dulu, atau sampai menelan koran baru direspon dan diperbaiki. Kami memohon kepada pemerintah agar segera memperbaiki sekolah yang ada di didaerah kami ini,”pungkasnya.
Sementara itu, wakil kepsek SMPN1 Cihurip Kabupaten Garut Atis Sutisna s.pd mengatakan, kami sangat terimakasih kepada dukungan tokoh masyarakat dengan kedatangan team media Pelita Investigasi dari Bandung diharapkan bisa mendorong percepatan proses rehabilitasi sekolah kami. “Mudah-mudahan saja dengan adanya media sekolah SMPN1 Cihurip segera diperbaiki oleh pemrintah kabupaten Garut.”ucapnya.
Lanjut wakil kepaek ruang kelas yang mengalami kerusakan hampir semua, kelas sudah tidak layak pake, untuk sarana pembelajaran Meski demikian, sambil menunggu proses rehabilitasi, kami dan guru pengajar tetap semangat,”Ujar wakil kepsek.( TEAM PI )
