Oknum Kepala Sekolah SMPN 1 Cijeruk Menari Diatas Penderitaan Siswa
Kab,Bogor-(PI).Lembaga Pendidikan untuk Meraih Kesuksesan dalam rangka mencerdaskan Anak bangsa kita ,supaya siswa menjadi pintar dan berwibawa ,Namu lain Halnya dengan Kelakuan tidak terpuji Oknum Kepala Sekolah Menengah Pertama SMPN 1 Cijeruk Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor Jawa barat Ahmad Sujai s.pd M.MP.D yang seharusnya sekolah untuk Mencerdaskan anak Bangsa ini malah jadi ajang usaha pribadi seperti lingkungan sekolah semua siwa yang bawa kendaraan yang parkir motor diharuskan byar Rp.2.000 rupiah melalui tangan Guru Eskul bernama Mumuh Lalu uangnya di setorkan kepada Kepsek .
Dari Keterangan Siswa yang sempat di wawancarai tadi siang pukul 10.30 di tertanggal 28 Nonember 2022 lingkungan Sekolah ,Siswa membenarkan adanya pungutan parkir motor Siswa sebesar Rp.2000 rupiah yang memungut parkir Mumuh kata siswa hasilnya di setorkan Kepada kepsek dan kalau siswa tidak membayar parkir Mumuh sampai mengejar harus bayar uang parkir itu hasil wawancara Dengan siswa,”ucapnya.
Diduga kepala sekolah mencari keuntungan diatas penderitaan Siswa, siswa menambahkan sampul raport juga harus bayar 8.000 rupiah jadi jumlah 10.000 rupiah ,jika di kalkulasikan dari jumlah pungutan parkir liar 2.000/ Siswa x439 siswa=878.000/ hari jika di kalikan 10 bulan jumlahnya mencapai 228.280.000 rupiah itu hasil pungutan parkir liar itu kalau siswa bawa motor semua,belum dari sampul raport nilainya 8.000/ siswa×439 =3.512.00 itu dari sampul rapot ,terkait dengan parkir itu sudah di atur dengan UU Nomor 28 TA 2019 tentang pajak dan ritbusi parkir,selain itu juga ada peraturan daerah yang mengatur tentang parkir yang memuatnya pada pemerintah supaya ada pajak yang mengatur tentang parkir ,pajak parkir biasanya di kelola oleh dinas perhubungan melalui juru parkir dan penetapan lokasi parkir juga harus berdasarkan Kepala Daerah tidak sembarangan seperti kejadian di sekolah ini ,Kepsek mencekik leher Siswa supaya parkir demi keuntungan pribadi .
Di tempat terpisah siswa menambahkan Dana pip juga di potong 50.000 / siswa dari jumlah siswa yang mendapatkan pip ( program Indonesia pintar ) yang di cairkan sistem kolektif oleh pihak sekolah ,namun pihak orang tua siswa ngambil dari pihak sekolah tambahnya “yang Namanya di rahasiakan
Ketika awak Media mau Konfirmasi Kepala selalu tidak ada di ruang kerjanya melainkan ngumpet atau menghindar,ada seorang Guru yang selalu memberi tau kepada pihak kepsek bahwa ada wartawan dan LSM pasti menghindar bahkan sampai pulangnya kepsek ke rumahnya juga di anterin sama mobil exvander,”( Samsul ).