Waklan, ‘Profesor Bakteri’ Lulusan SD Dari Kedokan Bunder Indramayu

Saya dramayu-(PI). Waklan, nama yang terdengar sangat sederhana hanya terdiri dari satu kata. Dari namanya juga mengatakan bahwa ia adalah orang desa.
Ya, Waklan adalah seorang petani yang hanya menempuh pendidikan formal SD. Namun siapa sangka, jerih jerih payahnya dalam mengamati bakterinya menjadi pembicara di banyak forum dan inovasinya sangat bermanfaat bagi petani, khususnya di Indramayu. Tak ayal, kini Ia dijuluki Profesor Bakteri dari Desa Kedokan Bunder.
Penelitian yang dilakukan Waklan ini berawal dari rasa mirisnya melihat minimnya pendapatan petani, sebanding dengan tenaga dan biaya operasional yang dikeluarkan.
Berangkat dari situlah Waklan terus melakukan penelitian, agar sawah yang ditanami padi mendapatkan hasil melimpah dan bebas dari hama pengganggu.
Cara yang terlihat sederhana, yakni dengan memanfaatkan agen hayati atau organisme yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Semua juga Ia lakukan secara otodidak, bahkan untuk “riset” nya itu, dia harus rela kamar tidurnya dijadikan sebagai laboraturium penelitiannya. Hasilnya, terdapat peningkatan produksi di lahan yang digarap tanpa menggunakan pestisida kimia. Waklan membeberkan, Sirih hutan adalah jawabannya.
Sirih hutan harus menjadi teman petani, karena terbukti dapat meningkatkan produktivitas padi,” ujar Waklan, mengutip Diskominfo Indramayu, Kamis (18/11). Singkat cerita setelah penelitiannya berhasil, Waklan mendapatkan bantuan berupa gedung laboratorium dari Pertamina untuk terus mengembangkan penelitiannya.
Bahkan, kini ia terus mengembangkan sirih hutan sebagai media untuk mengurangi laju wereng batang cokelat (WBC) yang berada di Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokanbunder.
Waklan mengatakan, setelah koordinasi dengan Kementerian Pertanian, inovasi ciptaannya sudah dikirimkan ke pihak ketiga dalam berbagai bentuk yang kemudian dipasarkan oleh distributor pihak.
Hal ini tentu prestasi yang sangat luar biasa, meskipun hanya lulusan SD, pria paruh baya ini mampu melakukan inovasi seperti seorang “Profesor”. Camat Kedokan Bunder, Atang, sangat mendukung inovasi yang dilakukan oleh Waklan.
Semoga di Indramayu ini akan bermunculan Waklan-Waklan lainnya untuk pengembangan serta kemajuan pertanian di Kabupaten Indramayu,” pungkasnya., “(Prapto&Herman).